Beberapa rasa ingin tahu tentang Thor yang anda mungkin tidak tahu
Sekiranya anda masih mahukan lebih banyak lagi, berikut adalah beberapa butiran yang ingin tahu tentang watak itu.
Seperti yang anda boleh lihat, watak Thor berjalan jauh, dan kami hampir tidak menconteng permukaan. Keluarganya yang sentiasa bergerak dan kuasanya yang semakin meningkat menjadikan Thor calon adiwira untuk memusnahkan Marvel Universe pada hari mereka mahu menguncinya sekali dan untuk selama-lamanya. Sekitar tahun 3.500 atau lebih.
Mitologi Nordik atau dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kumpulan cerita rakyat dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa Viking dan masyarakat Skandinavia kuno.
Cerita-cerita ini berkisah tentang para dewa dan dewi, pahlawan, monster, dan makhluk fantastis lainnya yang hidup di dunia yang penuh dengan keajaiban dan petualangan.
Mitolpgi Nordik memiliki pengaruh besar pada budaya dan sejarah Skandinavia.
Mitologi Nordik telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, penulis, dan pembuat film selama berabad-abad.
Cerita-cerita tentang Thor, Loki, dan Odin telah diadaptasi menjadi berbagai film, buku komik, dan video game.
Mitologi ini juga memberikan pengaruh besar pada budaya populer, seperti nama-nama hari dalam bahasa Inggris yang berasal dari nama dewa-dewi Nordik.
Ingin tahu lebih lanjut soal mitologi Nordik? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Baca Juga: 9 Jenis Makhluk Mitologi yang Populer, Sudah Tahu?
Kumpulan dewa petir dalam berbagai mitologi selain Thor
Dalam mitologi Yunani, Zeus dikisahkan sebagai raja dari para dewa-dewi. Dia diceritain sebagai dewa yang mampu mengendalikan langit, cuaca (termasuk petir dan hujan), dan kekuatan-kekuatan ilahi lainnya. Zeus selalu digambarin oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan kanan memegang petir dan duduk di tahtanya. Statusnya sebagai “Ayah dari para dewa dan manusia”, anak-anaknya pun juga jadi dewa-dewi yang enggak kalah populer, seperti Athena, Apollo, Hermes, Ares, dan lain-lain.
Statusnya sebagai dewa dari para dewa membuatnya populer di kalangan penggiat budaya pop. Makanya karakter ini muncul dalam sejumlah film, komik, dan video game. Salah satu karakter Zeus yang paling ikonis adalah Zeus, tokoh antagonis utama dalam God of War. Zeus juga jadi salah satu hero dalam Dota 2. Selain itu, ada juga karakter Zeus yang diperanin Liam Neeson dalam remake Clash of the Titans (2010) dan sekuelnya, Wrath of the Titans (2012).
Sama kayak Zeus, Indra dikenal sebagai dewanya para dewa-dewi mitologi Hindu. Statusnya pun benar-benar suci di mata penganut agama Hindu. Oleh kepercayaan Hindu, Indra digambarin sebagai dewa petir, dewa hujan, dewa perang, raja surga, dan banyak gelar dewa lainnya. Dia juga digambarin sebagai pemimpin delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.
Dalam budaya populer, Indra enggak begitu banyak muncul sebagai karakter fiksi seperti dewa-dewa di mitologi barat. Salah satu karakter yang terinspirasi dewa Indra adalah Paras Gavaskar alias Indra, seorang mutan yang bisa mengubah wujudnya menjadi ksatria berbaju zirah dalam serial komik X-Men. Indra juga menjadi inspirasi karakter anak Rikudo Sennin dan leluhur klan Uchiha dalam manga Naruto, Indra Otsutsuki.
Bisa dibilang Jupiter merupakan versi mitologi Romawi Kuno-nya Zeus. Statusnya sama-sama sebagai dewa dari segala dewa dengan gelar Optimus Maximus yang berarti “dewa terbaik dan terbesar”. Dia juga digambarin sebagai dewa pelindung yang bisa mengendalikan langit dan petir. Jupiter juga dikenal sebagai penguasa tahta Romawi yang memerintah hukum dan tatanan sosial. Dia juga punya anak yang menjadi dewa-dewa Romawi kuno, seperti Mars dan Merkurius.
Sayangnya, popularitas Jupiter masih kalah dari Zeus dalam dunia pop culture. Enggak banyak karakter komik, film, atau video game yang terinspirasi dari dewa Romawi ini. Dalam semesta DC Comics, Jupiter digambarin sebagai tokoh dewa, tapi dengan peran yang enggak sebesar Zeus. Jupiter juga jadi inspirasi karakter Sailor Jupiter dalam anime Sailor Moon.
Raijin adalah sebutan untuk dewa petir dalam mitologi Jepang dan agama Shinto. Dia jadi salah satu dewa yang cukup unik. Pasalnya, dia dihormati sekaligus ditakuti karena wujudnya yang menyerupai iblis dan kekuatannya yang dianggap sebagai sumber bencana badai di Jepang. Makanya, untuk menghormati Raijin, masyarakat Jepang memasang lukisan atau patung Raijin di rumahnya agar terhindar dari bencana. Dia digambarin sebagai dewa yang sangar, dengan muka seram, badan berotot, dengan sayap bulat berbentuk genderang bersimbol tomoe yang berfungsi memanggil petir.
Raijin cukup populer dalam dunia pop culture. Ada cukup banyak karakter dalam komik, anime, dan video game yang terinspirasi darinya. Salah satu yang paling populer adalah karakter Enel dalam manga/anime One Piece. Selain itu ada juga karakter Raijin dalam game Smite. Raijin juga jadi inspirasi dari karakter Thundurus, Pokemon legendaris dalam game Pokemon.
Enggak cuma dari Asia atau Eropa saja, ada sosok dewa petir yang dikenal di benua Amerika. Menurut kepercayaan suku Indian, petir dan badai yang melanda wilayahnya adalah hasil kepakan sayap dari dewa petir berwujud burung bernama Thunderbird. Dia digambarkan sebagai dewa pengendali cuaca yang berwujud burung besar dengan tanduk dan paruh yang memiliki gigi. Selain mengendalikan cuaca lewat kepakan sayapnya, Thunderbird juga diceritain bisa menembakkan petir dari matanya.
Thunderbird enggak begitu besar pengaruhnya di dunia pop culture dibanding dewa-dewa petir lainnya. Makanya hanya ada satu karakter yang terinspirasi dari dewa yang satu ini, yaitu Zapdos, Pokemon legendaris dalam game Pokemon.
Dewa yang satu ini merupakan sosok dewa hujan dan petir dalam kebudayaan Maya. Chaac mampu mengeluarkan petir dan hujan dengan melemparkan kapaknya ke arah langit. Pada zaman dulu masyarakat suku Maya melakukan pemujaan dan persembahan manusia kepada Chaac untuk mengundang hujan yang berguna untuk menyuburkan pertanian. Meski enggak begitu populer, dewa Chaac menjadi inspirasi karakter Chaac dalam game Smite.
Set yang juga dikenal dengan nama Seth, Setesh, Sutekh, Setekh, atau Suty, merupakan dewa gurun, badai, dan petir dalam mitologi Mesir Kuno. Dia juga dikenal sebagai dewa kegelapan dan kekacauan. Wujudnya seperti manusia, namun dengan kepala burung berwarna hitam.
Dalam kisah mitologi Mesir Kuno, Seth diceritain sebagai pemberontak dan pembunuh yang sadis. Dalam budaya populer, Seth jadi inspirasi sejumlah karakter antagonis dalam komik dan film. Salah satunya adalah karakter dewa Mesir bernama Seth dalam semesta komik Marvel.
Rasanya, wajar aja, sih, kalau sosok dewa petir selalu jadi langganan dijadiin karakter dalam komik, film, dan video game. Soalnya, dewa petir secara kekuatan memang lebih unggul dibanding dewa-dewa lain. Selain itu, dari nilai estetikanya, karakter dewa petir potensial banget buat manjain mata. Nah, siapa karakter dewa petir dalam komik/film/video game favorit kamu?
Thor dalam mitologi Nordik dan film.
Nationalgeographic.co.id—Jika mendengar nama Thor, apa yang pertama kali dibayangkan? Pasti Anda menjawab salah satu karakter di serial film Thor dan Avengers garapan Marvel. Tapi, tahukah Anda? Kisah Thor ternyata ada dalam mitologi Norse atau Nordik.
Dikutip Theoi, Thor adalah dewa petir yang membawa palu ajaib yang hanya bisa diangkat oleh diriny sendiri, menurut mitologi Nordik. Palu ini disebut Mjollnir dan merupakan simbol Thor yang paling ikonik. Mjollnirnya akan kembali padanya seperti bumerang ketika dia melemparkannya ke langit.
Selain menjadi dewa petir, Thor juga merupakan dewa petir, badai, kekuatan, dan perlindungan. Dia terkadang dikaitkan dengan kesuburan, melindungi umat manusia, dan memberkati pernikahan.
Thor memiliki rambut merah panjang dan janggut. Dia sering menunjukkan temperamen dan mudah melakukan kekerasan, bahkan jika kekerasan mungkin tidak diperlukan.
Thor adalah putra Odin, dewa kebijaksanaan, puisi, penyembuhan, dan kematian. Odin juga dikenal sebagai penguasa para dewa. Ibu Thor adalah Jord, personifikasi bumi. Thor dianggap sebagai dewa Aesir. Dalam mitologi Jermanik atau Norse, dewa Aesir adalah dewa pejuang, itulah sebabnya Thor biasanya terlihat dalam pertempuran di kemudian hari.
Thor berasal dari alam dewa bernama Asgard dan alam manusia bernama Midgard. Asgard mirip dengan Gunung Olympus dalam mitologi Yunani. Kedua alam ini harus dipertahankan Thor di kemudian hari.
Thor menikah dengan Sif, dewi bumi dari mitologi Norse
Selain palunya, Thor juga memiliki ikat pinggang dan sarung tangan. Sabuk itu disebut Megingjord, yang merupakan kombinasi dari Megin, yang berarti kekuatan dan gjord, yang berarti sabuk, membuat terjemahan literal Megingjord menjadi sabuk yang kuat. Sarung tangan Thor disebut Jarngreipr, yang diterjemahkan menjadi pegangan besi atau sarung tangan besi.
Thor mengendarai kereta yang ditarik oleh dua kambing besar. Kambing ini disebut Tanngnjostr dan Tanngrisnor. Mitologi Norse menggambarkan guntur sebagai suara kereta Thor yang ditarik melintasi langit. Hari ini, hari dalam seminggu, Kamis adalah variasi dari hari Thor, dinamai dari dewa Norse Thor.
Dewa Yunani Setara dengan Thor
Karena Thor adalah dewa Nordik, dia tidak dianggap sebagai dewa dalam mitologi Yunani. Namun, seperti kebanyakan mitologi, ada bahasa Yunani yang setara dengan Romawi, Norse. Oleh karena itu, jika Anda ingin melihat Thor sebagai dewa Yunani, Anda akan melihat dewa Yunani, Zeus. Thor dan Zeus sama-sama dewa yang kuat, membuat mereka sangat mirip.
Baca Juga: Perang Titan, Asal-usul Zeus Jadi Dewa Terkuat dalam Mitologi Yunani
Baca Juga: Mitologi Yunani: Hera Menggulingkan Zeus, Dendam Gara-gara Selingkuh
Baca Juga: Tak Sebanyak Selingkuhannya, Inilah Deretan Istri Abadi Zeus
Dalam mitologi Yunani, Zeus juga disebut dewa guntur, tetapi ia mencakup lebih banyak tanggung jawab dan kekuasaan.
Zeus adalah dewa langit, yang meliputi guntur, kilat, hujan, dan cuaca, tetapi lebih dari itu, dia adalah raja para dewa. Tidak seperti Thor, yang biasanya bereaksi dengan kekerasan impulsif yang hebat, Zeus memiliki lebih banyak kebijaksanaan, kearifan, keadilan, dan keadilan.
Perbedaan antara Thor dan Zeus
Perbedaan utama pertama antara Thor dan Zeus berasal dari hubungan masing-masing dewa dengan ayahnya. Thor sangat dekat dengan ayahnya, Odin, sedangkan Zeus membenci ayahnya, dewa Titan Cronus. Thor tidak bisa melempar petir dan halilintar seperti yang bisa dilakukan Zeus. Tetapi, Thor memiliki palu ajaibnya Mjollnir yang dapat menghasilkan hasil yang sama dengan petir Zeus.
Pada intinya, Thor telah menjadi salah satu dewa Norse paling ikonik karena palu dan status menonjol yang dimilikinya di Asgard. Marvel Comics dan Marvel Studios telah membantu menceritakan kisah Thor melalui serial film Thor dan Avengers.
Namun, penggambaran di film jelas sedikit berbeda dari mitologi aslinya alias telah diadaptasi kembali.
Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno
Terima kasih kepada Marvel Cinematic Universe, dan peranan cemerlang Chris Hemsworth, Thor telah menjadi salah satu wira-wira paling popular. Dan supaya anda tidak terlepas sebarang butiran, kami membawakan anda a panduan lengkap watak Thor dalam komik. Siapa dia, apa kuasanya, apa nama tukulnya yang kuat dan banyak lagi. Seperti yang anda akan lihat, kehidupan Thor penuh dengan fakta dan butiran yang sangat penting untuk alam semesta Marvel.
Bahawa Thor telah mengukir niche untuk dirinya sendiri di kalangan wira-wira Marvel yang paling terkenal tidak boleh dipertikaikan. Tidak begitu dikenali sebagai Spider-Man atau Captain America, dia, bagaimanapun, jauh lebih berkuasa daripada mereka dan telah memainkan peranan asas dalam sejarah komik.
jadi begini semua yang anda ingin tahu tentang watak Thor dalam komik dan anda tidak pernah berani bertanya.
Thor Odinson, dewa guruh, adalah seorang adiwira dari bangsa Asgardian, makhluk yang sangat berkuasa sehingga mereka disembah sebagai tuhan Oleh manusia. Anak kepada Odin, bapa kepada semua, dan kepada rambut api, avatar mutan Pasukan Phoenix yang berkuasa, mempunyai sikap kurang ajar dan agak tidak bertanggungjawab.
Atas sebab ini, bapanya menghukumnya dengan menghantarnya ke Bumi (Midgard untuk Asgardians) dengan ingatan terpadam dan identiti seorang doktor kurang upaya bernama Donald Blake.
Selepas mempelajari nilai mengambil berat terhadap orang lain dan merendah diri tentang kecederaannya, dia mendapat semula kuasanya dan menjadi seorang adiwira yang penting daripada Marvel.
Separuh Asgardian dan separuh mutan, dia boleh dikatakan seorang tuhan. Itu memberi anda:
Dan saya boleh membuat senarai yang tidak berkesudahan, kerana telah mempamerkan hampir semua kebolehan manusia luar biasa, yang membawa kepada soalan utama, yang kutu Mereka telah dilakukan sejak awal zaman.
Selepas Marvel Cinematic Universe (MCU) diperkenalkan pada 2008 menerusi filem Iron Man, ia bertanggungjawab mempopularkan banyak watak termasuk watak mitologi Norse. Siapa tidak kenal Odin (Sir Anthony Hopkins), Loki (Tom Hiddleston), Heimdall (Idris Elba) dan Thor (Chris Hemsworth). Tetapi jika diamati kisah sebenar dewa kilat itu dalam mitologi Norse, ia sama sekali berbeza dengan apa yang digambarkan MCU.
Pertama, dari segi penampilan fizikal. Tidak seperti imej Thor versi Hemsworth atau komik Marvel yang berambut dan berkulit putih, Thor versi Norse mempunyai janggut dan kulit kemerah-merahan. Dengan imej fizikal sedemikian sambil menghayun tukul kesayangannya Mjolnir, siapa tak kecut perut melihat kelibatnya. Ini juga menjelaskan mengapa gergasi atau jotunn dalam mitologi Norse lari tak cukup tanah sekiranya mendapati Thor menghayun Mjolnir dalam keadaan marah.
Dan jika dibandingkan dengan dewa-dewi lain yang direkodkan dalam sejarah, Thor dianggap yang terkuat dari segi fizikal. Selain kekuatan fizikal, dewa kilat Norse itu turut mempunyai tali pinggang khas bernama Megingjoro yang mampu menggandakan kekuatan yang dimilikinya. Selain dianggap simbol kekuatan, Thor turut melambangkan pokok oak, ribut dan kesuburan.
Bagi orang Norse, kilat bukan saja melambangkan siapa Thor sebenarnya. Bagi kita hari ini, kilat tanda kebesaran Ilahi. Tetapi bagi orang Norse, ia melambangkan pergerakan pedati kambing yang menjadi kenderaan Thor semasa ia merentas langit.
Selain sebagai simbol, namanya turut dijadikan sebagai nama orang atau inspirasi kepada nama hari. Hari Khamis atau Thursday dalam Bahasa Inggeris sebenarnya berasaskan perkataan Inggeris Lama yang bermaksud hari yang penuh dengan kilat. Semasa era Viking (793–1066 Masihi), orang Norse lebih suka menggunakan nama Thor pada nama mereka. Ini sebagai tanda penolakan mereka terhadap ajaran Kristian yang cuba disebarkan di rantau Scandinavia ketika itu.
Kedua, Loki dan Thor tidak pernah mempunyai hubungan persaudaraan seperti digambarkan dalam versi MCU. Loki lebih kepada sebahagian daripada dewa-dewi orang Norse dengan hubungan mereka bersifat pasang surut. Adakalanya, Loki membantu sambil memasukkan sekali elemen helahnya. Dan pada masa yang lain, sentiasa mencetuskan huru-hara dalam kalangan mereka sehingga mengundang kemarahan Thor.
Baik versi MCU mahupun versi Norse memperlihatkan Thor agak lembab dari segi kebijaksanaan – satu aspek yang banyak kali dimanipulasi oleh Loki. Dan disebabkan ciri ini juga, dewa kilat Norse itu suka bertindak melulu tanpa memikirkan kesannya di kemudian hari. Satu cerita paling sesuai dengan ciri Thor ini ialah kisah seorang jotunn bernama Utgarda-Loki.
Kebiasaannya, bagi setiap perjalanan ke dunia gergasi, dewa kilat Norse itu akan ditemani seorang pembantu manusia bernama Thjalfi atau Loki. Tetapi untuk perjalanan ini, kedua-duanya memilih untuk menemani beliau. Semasa melalui kawasan hutan, mereka bertemu dengan seorang jotunn bernama Skrymir. Skrymir memberitahu dia sedia membawa beg makanan mereka sepanjang perjalanan.
Tetapi apa yang menjengkelkan Thor ialah ialah beg makanan yang dibawa jotunn tersebut diikat ketat pada dirinya. Ini menyukarkan dewa kilat itu daripada mendapatkan makanan dalam beg berkenaan. Geram dengan situasi ini, Thor memukul Skrymir sebanyak tiga kali untuk mendapatkan beg makanan tersebut semasa jotunn itu tidur tetapi gagal. Malah, lagi menyakitkan hati, Skrymir menyangka pukulan Mjolnir itu sebagai daun atau buah akorn yang jatuh pada dirinya.
Selepas berjaya melepasi kawasan hutan, Skrymir menyerahkan kembali beg makanan kepada mereka sebelum berlalu pergi. Ketiga-tiganya kemudian meneruskan perjalanan sebelum sampai di istana seorang jotunn bernama Utgarda-Loki. Sebaik melihat kelibat mereka yang kenit itu, gergasi itu mentertawakan mereka dan memberitahu mereka tidak boleh menetap di situ. Tetapi sekiranya Thor, Loki dan Thjalfi berjaya mengalahkannya dalam tiga pertandingan, maka mereka dibenarkan untuk singgah di istana berkenaan.
Untuk pertandingan pertama, cabarannya ialah siapa boleh makan makanan yang paling pantas. Loki menawarkan diri untuk bertanding dan lawannya ialah seorang ahli istana Utgarda Loki bernama Logi. Loki berjaya menghabiskan semua daging dalam palung yang disediakan tetapi lawannya makan semua termasuk tulang dan palung itu sendiri. Akibatnya, Loki diisytiharkan kalah.
Seterusnya, Thjalfi perlu bersaing dalam acara lumba lari dengan lawannya Hugi. Walaupun diberi peluang berlumba sebanyak tiga kali, pembantu Thor itu tewas dalam setiap perlumbaan. Utgarda-Loki kemudiannya mengejek dewa kilat itu dengan mendakwa beliau tidak akan dapat mengangkat kucingnya dari lantai. Hal itu cuba dinafikan dengan mengangkat kucing berkenaan tetapi gagal.
Tidak mahu berhenti di situ saja, Utgarda-Loki mencabar Thor bergusti dengan penjaga istananya, seorang nenek bernama Elli. Kedua-duanya mula bergusti tetapi Elli jauh lebih kuat daripada apa yang disangka Thor. Tetapi dewa kilat itu tetap bertahan dengan nenek itu hanya berjaya memaksa Thor berlutut dengan satu kaki. Puas hati dengan apa yang dilihat, Utgarda-Loki membenarkan mereka tinggal di istana untuk semalaman.
Keesokan paginya, tuan rumah memilih untuk mengiringi mereka keluar dari istana. Setelah tiba di satu tempat, Utgarda-Loki mendedahkan siapa dirinya yang sebenar: Skrymir yang menemani mereka semasa dalam hutan. Dia kemudiannya memberitahu apa yang berlaku beberapa hari sebelumnya bahawa semua ini merupakan tipu helah semata-mata.
Pertama, dengan memukulnya semasa tidur, Thor sebenarnya meruntuhkan gunung-ganang dengan setiap hayunan Mjolnirnya. Kedua, Logi yang menewaskan Loki dalam pertandingan makan sebenarnya mewakili kebakaran hutan yang memakan semua benda tanpa sebarang halangan. Ketiga, Hugi pula mewakili apa yang boleh bergerak lebih pantas daripada kaki iaitu sayap penerbangan.
Kucing yang gagal diangkat Thor pula merujuk kepada ular tedung gergasi Midgard atau Jormungandr, ular yang mengelilingi dunia manusia. Ular ini kemudiannya akan menjadi lawan Thor semasa Ragnarok (peristiwa kiamat mengikut kepercayaan orang Norse). Sementara Elli pula mewakili usia tua yang tidak boleh dikalahkan semua orang termasuk Thor. Berang dengan pendedahan Utgard-Loki, beliau cuba memukulnya tetapi jotunn tersebut hilang bersama istananya.
Thor kemudiannya cuba mendapatkan Jormungandr semasa memancing di laut bersama Hymir (salah satu dewa Norse). Walaupun berjaya mengangkat haiwan tersebut, ia mengakibatkan laut bergelora sekaligus berpotensi menenggelamkan kapal yang dinaiki mereka berdua. Tidak mahu perkara tersebut berlaku, Hymir memotong tali yang digunakan Thor untuk menarik haiwan berkenaan. Walaupun dia memahami tindakan Hymir, ia masih lagi mengundang rasa kurang senang kerana terlepas mendapatkan Jormungandr.
Di sebalik perihal lembabnya itu, adakalanya Thor juga licik mengakali pihak lawan. Pada satu ketika, Mjolnir dicuri oleh seorang jotunn bernama Thyrmyr. Loki ditugaskan Thor untuk mencari siapa pencurinya dan itu mendorongnya terbang ke dunia gergasi (Jotunheimr). Di situlah, dia bertemu dengan Thyrmyr dan jotunn tersebut mengakui dia pencuri tukul Thor itu. Bagaimanapun, Thyrmyr bersedia memulangkan Mjolnir dengan syarat salah seorang dewi Norse, Freyja dikahwinkan dengannya.
Selepas pulang ke Asgard (tempat tinggal dewa-dewi Norse), Loki mendedahkan apa yang diketahuinya. Lantas, para Aesir (nama yang merujuk kepada semua dewa-dewi Norse) bermesyuarat dan pada awalnya, menyarankan agar Thor disamarkan sebagai Freyja. Bagaimanapun, Loki tidak bersetuju dan menggesa mereka menimbang semula idea tersebut. Pada akhirnya, mereka memutuskan Thor akan menyamar sebagai Freyja semasa di Jotunheimr dan sebaik saja Mjolnir kelihatan, rampas dan segera pulang ke Asgard.
Sebaik tiba di Jotunheimr bersama Loki (menyamar sebagai dayang Freyja), siapa tak teruja melihat dewi Norse bakal menjadi isteri seorang jotunn. Lantas, satu pesta diadakan bagi meraikan acara istimewa berkenaan. Walaupun rasa pelik dengan penampilan ‘bakal isterinya’ itu, Thyrymr langsung tidak curiga. Thor hanya menanti masa sesuai untuk memulangkan balik paku buah keras terhadap pencuri Mjolnirnya itu.
Apabila kedua-duanya hendak dikahwinkan di bawah seliaan dewi sumpah Norse, Var, Mjolnir digunakan sebagai cara memberkati perkahwinan Thyrymr dan ‘Freyja’. Ini kerana salah satu peranan Mjolnir ialah sebagai alat merestui perkahwinan. Sebaik melihat tukul kesayangannya itu, Thor segera merampas semula Mjolnir dan mencetuskan huru-hara dalam kalangan jotunn di situ dengan membunuh Thyrymr.
Semasa Ragnarok, Thor akan kembali bersemuka dengan Jormungandr. Ular ini akan mencetuskan huru-hara di lautan pada hari itu termasuk menyembur bisanya ke dalam air dan udara. Setelah bertarung untuk beberapa lama, Thor berjaya mengalahkan lawannya itu. Tetapi dia juga akan mati selepas bisa gigitan Jormungandr memberi kesan terhadap dirinya.
Dua buku best-seller The Patriots kini kami gandingkan sekali dalam versi bahasa Inggeris untuk kalian semua: World Without Walls III: https://bit.ly/3PR2Ep9 The Human’s Complex: https://bit.ly/3J2GoGF
McCoy, D. (2016). Thor. The Viking Spirit: An Introduction to Norse Mythology and Religion. CreateSpace Independent Publishing Platform
J. Mark, J. (2018, 17 Disember). Thor. World History Encyclopedia.
Perhatian sebentar… — Sejak 2012, kami bersungguh menyediakan bacaan digital secara percuma di laman ini dan akan terus mengadakannya selaras dengan misi kami memandaikan anak bangsa.
Namun menyediakan bacaan secara percuma memerlukan perbelanjaan tinggi yang berterusan dan kami sangat mengalu-alukan anda untuk terus menyokong perjuangan kami.
Tidak seperti yang lain, The Patriots tidak dimiliki oleh jutawan mahupun politikus, maka kandungan yang dihasilkan sentiasa bebas dari pengaruh politik dan komersial. Ini mendorong kami untuk terus mencari kebenaran tanpa rasa takut supaya nikmat ilmu dapat dikongsi bersama.
Kini, kami amat memerlukan sokongan anda walaupun kami faham tidak semua orang mampu untuk membayar kandungan. Tetapi dengan sokongan anda, sedikit sebanyak dapat membantu perbelanjaan kami dalam meluaskan lagi bacaan percuma yang bermanfaat untuk tahun 2024 ini dan seterusnya. Meskipun anda mungkin tidak mampu, kami tetap mengalu-alukan anda sebagai pembaca.
Sokong The Patriots dari serendah RM2.00, dan ia hanya mengambil masa seminit sahaja. Jika anda berkemampuan lebih, mohon pertimbangkan untuk menyokong kami dengan jumlah yang disediakan. Terima kasih. Moving forward as one.
Pilih jumlah sumbangan yang ingin diberikan di bawah.
RM2 / RM5 / RM10 / RM50 — Terima kasih
Kemunculan sosok Thor Odinson di jagat sinematik Marvel memang menjadi sebuah tambahan yang menarik dan luar biasa. Seperti yang kita ketahui, sosok Thor Odinson terinspirasi dari mitologi Nordik yang sangat populer. Marvel Comics kemudian mendeskripsikan ulang karakternya untuk menjadi seorang pahlawan besar. Dan sekarang, popularitas Thor semakin meningkat dengan kemunculannya di MCU.
Namun, di dunia nyata sendiri sebenarnya mitologi para dewa bukan hanya ada di wilayah Nordik. Wilayah Yunani juga memiliki memiliki kekayaan atas mitologi para dewa mereka termasuk Zeus. Dua sosok dewa ini sangat populer, baik dalam versi mitologi dunia nyata atau pun dalam versi cerita komiknya. Meskipun begitu, yang menarik adalah untuk pertama kalinya kita melihat sosok Zeus versi live-action.
Thor Dalam Mitologi Nordik
Thor merupakan pasangan dari pemimpin para dewa Nordik, sang All-Father, Odin. Selain menjadi pelindung Asgard, Thor juga merupakan pelindung wilayah Midgard alias bumi. Dalam berbagai kisah, Thor sering kali terlibat dalam pertarungan melawan para raksasa, juga para monster besar di bumi, seperti Jormungandr.
Thor juga merupakan dewa langit, khususnya gemuruh atau petir. Dia pun merupakan sosok dewa yang memiliki kekuatan dahyat untuk melindungi yang lain. Yang unik adalah Thor terkadang dikaitkan juga dengan sosok dewa kesuburan atau dewa yang memberkati setiap pernikahan. Sosok Thor juga dianggap sebagai “pencipta” wilayah Islandia, karena dengan kekuatan magisnya dia mampu menumbuhkan tanaman dan sebagainya.
Thor memang tidak memiliki kemampuan untuk melemparkan petir atau halilintar dari tangannya. Meskipun begitu, dia bisa memanggil petir tersebut dengan menggunakan palu ajaib miliknya, Mjolnir. Selain palu Mjolnir, sebenarnya sosok Thor juga terkenal memiliki dua senjata lainnya yaitu sebuah sabuk dan juga sepasang sarung tangan, yang sering dia gunakan.
Melalui jejak atau bukti arkeologis, penelurusan tentang kisah Thor bisa terlacak sejak era perak (Bronze Age). Dan popularitas Thor berada di puncaknya selama era Viking, sekitar tahun 790 sampai 1100. Bagi para penduduk Skandinavia, sosok Thor sering kali digambarkan sebagai seorang pejuang dan juga bukti kekuatan militer. Inilah yang kemudian membuat Thor begitu populer saat era Viking terjadi.
Dalam sebuah literasi bahkan Thor mendapatkan gambaran sebagai kebalikan dari sang ayah, Odin, yang cenderung mendapatkan gambaran sebagai sosok elit, penguasa, dan lebih cenderung berpegang kepada kekuatan sihir dan pengetahuan. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang begitu memuja Thor. Bahkan, mungkin sampai saat ini.
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.
Sejak film pertamanya yang rilis pada 2011, Thor selalu lekat sebagai simbol dewa petir dalam dunia pop culture. Karakter Thor sendiri terinspirasi dari dewa petir dalam mitologi Nordik dengan nama yang sama. Meski udah muncul sejak lama di dunia komik Marvel, enggak bisa dimungkiri kombinasi “sihir” Marvel Studios dan karisma Chris Hemsworth bikin Thor yang diperaninnya menjadi begitu ikonis.
Sebenarnya ada banyak dewa petir selain Thor yang berasal dari berbagai mitologi lain yang cukup populer. Saking populernya, ada beberapa dewa petir yang menjadi inspirasi karakter-karakter dalam dunia pop culture, mulai dari komik, film, dan video game.
Kali ini ayo kenalan dengan beberapa dewa petir dari berbagai mitologi yang populer di kalangan pencinta pop culture karena kemunculannya di komik, film, atau pun video game.
Sorotan dalam hidupnya
Thor sudah pasti menjadi salah seorang wira yang paling banyak terlibat dalam peristiwa skala kosmik yang bergema di seluruh alam semesta Marvel. Antara yang paling menonjol adalah yang berikut.
Thor ialah salah seorang pengasas The Avengers, fakta yang berlaku apabila beberapa wira-wira paling berkuasa mesti bersatu untuk hentikan Hulk yang dimanipulasi oleh Loki.
Thor telah mempunyai pelbagai identiti rahsia dan bergabung dengan mereka, sambil membuatnya empati kepada masalah manusia, juga menyebabkan masalah kepadanya. Pada suatu kesempatan, Infinity Watch, Thanos dan Doctor Strange bekerjasama untuk membantu Thor mendapatkan semula kewarasannya.
Peningkatan kuasa Thor tidak dapat dihalang dalam komik. Thor menerima takhta Asgard selepas kematian Odin, juga mendapat kuasanya dan menjadi sejenis tuhan yang akan memerintah bumi selama 200 tahun. Seperti biasa berlaku dalam Marvel, perjalanan masa membetulkan kekacauan.
Thor kehilangan keupayaan untuk mengangkat tukul selepas Nick Fury berbisik ke telinganya bahawa kami tidak akan mendedahkan kepada anda. Jane Foster, cintanya yang hebat, akan menggunakan Mjölnir dan dia akan mempunyai kuasanya.
Apakah nama tukul Thor?
Sama persis dengan mitologi Norse, Mjölnir, yang kadangkala ditulis tanpa umlaut.
Mengapa Kapten Amerika boleh mengangkat tukul Thor?
Pada asasnya, kerana, seperti yang dikatakan inskripsi tukul, layak mendapatnya kerana wataknya yang tidak bercela. Atau seperti yang Thor katakan semasa dia mula-mula mengambilnya dalam komik (Thor nombor 390, April 1988) "berjiwa suci dan berakhlak mulia."
Ia adalah satu peristiwa yang agak, juga dicerminkan dalam filem, tetapi hakikatnya, sejak musim dibuka, ramai lagi yang mengangkat tukul. Daripada Iron-Man, kepada Loki, Red Hulk atau juga Magneto. Jadi anda lihat apa yang telah ditinggalkan.
Thor mempunyai galeri penuh musuh di antaranya adalah makhluk paling berkuasa di Marvel Universe. Lagipun, itulah yang diperlukan untuk menentang superhero yang hampir berkuasa.
Antara antagonis utamanya ialah:
Terdapat banyak lagi, seperti Penguatkuasa, Mangog atau Mephisto, banyak kali makhluk serupa dengan tuhan atau syaitan, kerana jika tidak, Thor menghantar mereka dengan jari kelingkingnya.
Sekutu utama Thor sudah pasti The Avengers, yang mana dia adalah ahli pengasas. Walau bagaimanapun, walaupun mempunyai hubungan rapat dengan Iron-Man dan Captain America, dia sering tidak hadir untuk tempoh yang lama.
Sepanjang sejarah buku komik, Thor telah berjuang bersama hampir setiap wira-wira Marvel, tetapi beberapa watak yang paling banyak membantunya ialah:
Selain itu, dia mempunyai sekutu yang lebih daripada sekadar bertempur dengannya, yang membawa kita kepada…
Asal-usul Mitologi Nordik
Foto: Ilustrasi Mitologi Nordik (Englishpluspodcast.com)
Mitologi Nordik, yang juga dikenal sebagai mitologi Norse, merupakan kepercayaan dan cerita rakyat yang berkembang di wilayah Skandinavia dan Islandia selama Zaman Besi dan Zaman Viking (sekitar 790 SM hingga 1100 M).
Mitologi Nordik juga dipengaruhi oleh kepercayaan dan ritual Indo-Eropa, yang dibawa oleh para pendatang dari selatan.
Pengaruh ini terlihat dalam kemiripan antara dewa-dewi Nordik dengan dewa-dewi dari budaya Indo-Eropa lainnya, seperti Zeus (Yunani) dan Jupiter (Romawi).
Selama Zaman Viking, mitologi Nordik berkembang pesat. Cerita-cerita tentang dewa-dewi dan pahlawan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.
Cerita-cerita ini sering kali dihubungkan dengan sejarah dan budaya Viking, seperti pertempuran, pelayaran, dan perdagangan.
Dua sumber tertulis utama mitologi Nordik adalah Edda Sæmundar dan Edda Prosa.
Edda Sæmundar, yang dikumpulkan oleh Snorri Sturluson pada abad ke-13, berisi puisi-puisi kuno yang menceritakan kisah-kisah tentang dewa-dewi dan pahlawan Nordik.
Edda Prosa, juga karya Snorri Sturluson, adalah buku teks yang menjelaskan mitologi Nordik dan kosmologi Nordik.
Mitologi Nordik berkembang selama berabad-abad dan mengalami berbagai perubahan.
Pada Zaman Viking, mitologi Nordik digunakan untuk menjelaskan dunia dan tempat manusia di dalamnya.
Mitologi ini juga digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan kesetiaan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Mitologi Yunani dan Sederet Dewa yang Memimpin!
Hammer pendants, hammer coins, and Eyrarland Statue
Around 1000 pendants in distinctive shapes representing the hammer of Thor have been unearthed in what are today the Nordic countries, England, northern Germany, the Baltic countries, and Russia. Most have very simple designs in iron or silver. Around 100 have more advanced designs with ornaments. The pendants have been found in a variety of contexts (including at urban sites, and in hoards) and occur in a variety of shapes. Similarly, coins featuring depictions of the hammer have also been discovered.
The Eyrarland Statue, a copper alloy figure found near Akureyri, Iceland dating from around the 11th century, may depict Thor seated and gripping his hammer.[64]
Drawing of a silver-gilted Thor's hammer found in
Drawing of a 4.6 cm gold-plated silver
Drawing of a silver Thor's hammer amulet found in
Drawing of Thor's hammer amulet from
A bronze statue of a seated figure from about AD 1000 that was recovered at the Eyrarland farm in the area of
The swastika symbol has been identified as representing the hammer or lightning of Thor.[65] Scholar Hilda Ellis Davidson (1965) comments on the usage of the swastika as a symbol of Thor:
The protective sign of the hammer was worn by women, as we know from the fact that it has been found in women's graves. It seems to have been used by the warrior also, in the form of the swastika. ... Primarily it appears to have had connections with light and fire, and to have been linked with the sun-wheel. It may have been on account of Thor's association with lightning that this sign was used as an alternative to the hammer, for it is found on memorial stones in Scandinavia besides inscriptions to Thor. When we find it on the pommel of a warrior's sword and on his sword-belt, the assumption is that the warrior was placing himself under the Thunder God's protection.[66]
Swastikas appear on various Germanic objects stretching from the Migration Period to the Viking Age, such as the 3rd century Værløse Fibula (DR EM85;123) from Zealand, Denmark; the Gothic spearhead from Brest-Litovsk, Belarus; numerous Migration Period bracteates; cremation urns from early Anglo-Saxon England; the 8th century Sæbø sword from Sogn, Norway; and the 9th century Snoldelev Stone (DR 248) from Ramsø, Denmark.
A city limit sign marking
("Thor's Acre"), Denmark
Sign for the village of
Numerous place names in Scandinavia contain the Old Norse name Þórr. The identification of these place names as pointing to religious significance is complicated by the aforementioned common usage of Þórr as a personal name element. Cultic significance may only be assured in place names containing the elements -vé (signifying the location of a vé, a type of pagan Germanic shrine), –hóf (a structure used for religious purposes, see heathen hofs), and –lundr (a holy grove). The place name Þórslundr is recorded with particular frequency in Denmark (and has direct cognates in Norse settlements in Ireland, such as Coill Tomair), whereas Þórshof appears particularly often in southern Norway.[67] Torsö (Thor's Island) appears on the Swedish west coast. Thor also appears in many place names in Uppland.
In English place names, Old English Thunor (in contrast with the Old Norse form of the name, later introduced to the Danelaw) left comparatively few traces. Examples include Thundersley, from *Thunores hlæw and Thurstable (Old English "Thunor's pillar").[67] F. M. Stenton noted that such place names were apparently restricted to Saxon and Jutish territory and not found in Anglian areas.[17][68]
In what is now Germany, locations named after Thor are sparsely recorded, but a number of locations called Donnersberg (German "Donner's mountain") may derive their name from the deity Donner, the southern Germanic form of the god's name.[67] In as late as the 19th century in Iceland, a specific breed of fox was known as holtaþórr ("Thor of the holt"), likely due to the red coat of the breed.[69] In Sweden in the 19th century, smooth, wedge-shaped stones found in the earth were called Thorwiggar ("Thor's wedges"), according to a folk belief that they were once hurled at a troll by the god Thor. (Compare Thunderstones.) Similarly, meteorites may be considered memorials to Thor in folk tradition due to their sheer weight. On the Swedish island of Gotland, a species of beetle (Scarabæus stercorarius) was named after the god; the Thorbagge. When the beetle is found turned upside down and one flips it over, Thor's favor may be gained. In other regions of Sweden the name of the beetle appears to have been demonized with Christianization, where the insect came to be known as Thordedjefvul or Thordyfvel (both meaning "Thor-devil").[70]
In the northwest of Spain, there is a river called Torío in the municipality of Cármenes (León) that take name from the god Thor.[71]